bunga di tepi jalan,,,

it's hard to know what i feel. mungkin aku bukan gadis normal layaknya gadis lainnya, yg berbicara dengan anggun dan lemah lembut....!!!ya mungkin bisa d'sebut layaknya  bunga d'tepi jalan yg tak pernah d'lirik orang...tumbuh liar dan tak terawat...d'bawa pulang pun tak kn enak d'pandang, berdampingan dengan  bunga2 lainnya...mungkin itu simbol yg cocok...for me...but i don't care!!!bukan keinginanku menjadi setangkai bunga liar..namun...akankh bunga liar satu saat bisa menjadi bunga hias???i'm not really...maybe impossible!!!or exactly impossible..nobody will answer...hmm..but i never imagine about it.i just do what i feel better...never mind everybody call me crazy or rude...yah,memaksa diri jd orang lain lebih tersiksa rasanya daripada d'hina...dan bunga liar, kn tetap berada di tepi jalan....

My Father, My Hero

My Father

Banyak orang yang bilang bahwa orang yang pertama kali mengajarkan kita banyak hal adalah seorang ibu ... namun, bagi diri ku ayahlah yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Tapi bukan berarti aku juga tidak memiliki seorang ibu. Namun bisa di bilang ayah ku telah mengambil alih tugas itu. Mulai dari sejak lahir sampai aku tumbuh menjadi seorang gadis, ayahlah yang selalu ada di samping ku, di tiap-tiap detik aku menginjak usia ku. Ayah yang selalu memberikan dongeng dan petuahnya ketika aku beranjak tidur, membelai dan mengecup kening kami hingga membalut tubuh kami dengan selimut, hingga bisa di bilang aku pertama kali mengenal dunia lewat ayah ku (biasanya sih di panggil “PUA”)

Ayah ku adalah lelaki nomor satu dalam hidup ku yang tidak pernah tergantikan oleh siapa pun, satu-satunya lelaki yang mencintai kami anak-anaknya lebih dari dirinya sendiri. Ada pepatah yang mengatakan tidak seorangpun manusia d’dunia yg sempurna..namun meskipun ayah ku bukan orang yg sempurna namun ia mampu mencintai kami dengan sempurna…hingga sedikit pun  aku tidak pernah merasakan kurangnya kasih sayang…ayah menjadikn ku berharga di hadapannya…berharga karna terlahir ke dunia..berharga jadi anaknya…berharga sebagai hartannya yang tidak ternilai….

Tak Berjudul Namun Bermakna

Terbesit dalam benak untuk membuka lagi lembaran lama tentang perjalanan hidup ku,,,my diary...hingga akhirnya ku temukan sebuah tulisan karya tangan ku sendiri...sebuah puisi yang tak berjudul....inilah rangkaian kata2nya.....

"ku tuliskan kata- kata ini untuk seseorang....
seseorang yang bagaikan embun di pagi yang menyejukkan....
aku tuliskan untuk pangeranku dari kayangan...
yang tuhan turunkan dengan cinta dan kasih sayang tulus dan murni...
sebening embun di pagi hari...
secerah mentari pagi....
kan ku alunkan nada yang terindah menyambutnya......
berharap suatu saat nanti pangeranku menjemput dengan sejuta kasih sayang...
membangun istana suci yang dikelilingi malaikat2 nan cantik dan gagah....
 
akankah itu terjadi...???

meskipun aku tak secantik aisyah...
tak selembut maryam.....
namun ku punya cinta yang murni....
yang mampu mengalahkan tingginya gunung....
luasnya samudra.....
hanya untuk ku persembahkan pada pangeranku.........

(Mataram 10 juni 2008)